Kamis, 23 Maret 2017

HP Jadulku Cinta Pertamaku

Masih Ingat Perasaan Ini Ketika Pertama Kali Punya Handphone Hitam Putih?

Waktu terus berjalan, teknologi makin canggih, begitupula manusianya. Masih ingat nggak perasaan kalian waktu pertama kali dibelikan handphone? Apalagi jaman layar hitam putih? Ponsel ini pernah begitu beken di tahun 2003-an.
Dulu, benda itu sudah mewah banget. Dibawa ke sekolah aja rasanya udah gaya seperti pemain Meteor Garden. Meski bunyinya nyaring dan norak sampe bikin sakit kuping, bahkan bikin geger pas kita lupa ‘silent’ di kelas.
Sekarang, mungkin handphone kita itu sudah bagaikan ‘fosil’ atau kadang kita ‘tega’ bilang benda bersejarah itu sebagai ‘ganjelan pintu’. Andai handphone jadul kita bisa bicara, mereka akan menceritakan kembali kelakuan kita waktu pertama kali punya ponsel jadul ini.

1. Seneng (Bangeeeett…)

Sekarang jadul, tapi dulu sih udah keren. Inget nggak pertama kali punya ponsel hitam putih dulu, kita udah seneng banget seperti punya iPhone di jaman sekarang. Nggak semua anak remaja bisa pegang handphone seperti anak sekolah masa kini. Ada yang butuh perjuangan demi bisa punya handphone, baik itu beli sendiri ataupun dibelikan orang tua.
HP jaman dulu mahalnya hampir sama seperti smartphone jaman sekarang [Image Source]

Langkanya muda-mudi yang punya posel jadul ini tak lain karena memang harganya mahal. Harga ponsel hitam putih dulu bisa setara dengan smartphone atau android kelas menengah jaman sekarang.
Eh, tapi ada yang bikin heran. Jaman itu, nggak punya ponsel atau bahkan ponsel ketinggalan, kita nggak akan gusar seperti jaman sekarang. Kita tetep bisa janjian dengan teman, main sambil gaul dengan teman-teman dan tetap update tentang berbagai hal.

2. Sibuk Seharian dengan Dos dan Buku Petunjuk

Setelah pulang dengan hati senang membawa handphone, kita bakalan bongkar dos dan buku petunjuknya. Entah semalaman atau seharian, kita bakal baca dengan hati-hati.
Berguru sama dusbook, agak deg-degan baca bagian hape bisa meledak [Image Source]

Maklum, namanya juga pertama kali punya HP. Dan nggak banyak orang yang bisa kita tanyai tentang cara pakainya, karena nggak semua orang punya dan tahu caranya.

3. Mainin Ringtone Walau Masih Monoponik

Jaman dulu, mainin ringtone monoponik yang bunyinya bagaikan ‘Alvin And The Chipmunk’ kejepit (meski suara mereka udah bagaikan kejepit), punya keseruan tersendiri. Bodo deh keliatan kaya’ anak kecil nemu mainan baru.
Masa-masa itu.. [Image Source]

Nyatanya, banyak juga orang dewasa yang melakukannya. Tapi kebanyakan sih dalam rangka setting profile ponsel supaya lebih notice kalau ada telepon dan sms. Nah, siapa yang dulu suka mainan ringtone di HP jadul?
Eh, dulu juga ada lho rumus buat menghasilkan bunyi ringtone monoponik tertentu. Biar bunyinya bisa seperti jingle Power Ranger, Doraemon, sampai lagu-lagu pop populer jaman itu. Biasanya kode ringtone ini ada di majalah-majalah remaja.

4. Tuker-tukeran Nomor Telepon


Awal-awal punya ponsel, tuker-tukeran nomor telepon biar phonebook ada isinya itu masih ‘sesuatu’ banget. Nggak seobral tuker-tukeran pin BBM atau ID Line di jaman sekarang.
Susah dapetin nomor gebetan [Image Source]

Nomor HP jaman dulu privasinya tinggi sekali dibandingkan masa kini. Maka dari itu jaman dulu kalau mau minta nomor HP gebetan, butuh ‘perjuangan’ dan sepik-sepik temen kanan kiri.

5. Main Snake dan Space Impact

Nun jauh sebelum HP kita secanggih sekarang, dan belum ada Google Play Store, inilah dua game yang menghibur hari-hari kita. Apalagi kalau di jaman itu, kita pakai ‘ponsel sejuta umat’ berinisial N.
Game legendaris di ponsel sejuta umat, sebelum Google Play Store melanda

Sebagian besar generasi ponsel jaman itu, sudah pernah merasakan asiknya main Snake danSpace Impact sambil membunuh waktu waktu, nunggu antrian di warnet, nganggur di kelas dan sebagainya. Jangan remeh, susah-susah gampang juga biar bisa dapet skor tinggi dan level expert di kedua game ini.

6. Mencet Berkali-kali Demi Huruf yang Dimau

Semua pernah merasakan, mencet 3 kali demi huruf C, mencet berkali-kali demi tanda tanya. Tapi anehnya, SMSan sambil merem aja kita bisa. Sampai-sampai di dunia ini ada lomba cepet-cepetan ngetik SMS.
mencet tiga kali

Kalau jaman sekarang, belum banyak orang yang bisa ngetik dengan cepat pakai keypad qwerty di android. Entah layar sentuh yang sensitif atau jempol yang kegedean, sampai ngetik jadi salah-salah terus.

7. Beli Pulsa Masih (Terasa) Mahal

Pertama kali punya ponsel hitam putih, pasti pernah merasakan tarif SMSan yang Rp 350 dan tarif nelepon yang mahalnya selangit. Sampai akhirnya ada paket SMSan yang lebih murah dan ada trik telepon 3 detikan.
Dulu SMS laku keras, sekarang tergantikan oleh BBM, WA dan teman-temannya [Image Source]

Cara ini banyak dipakai muda-mudi jaman itu yang kantongnya masih mepet banget. Beli pulsa juga masih berani 5-10 ribu rupiah. Beda dengan jaman sekarang. Di mana SMS hampir terkalahkan oleh popularitas messenger chat, telepon bisa pakai voice call atau video call, serta kita rela menyiapkan uang 50-100 ribuan atas nama kuota internet. Wah, ternyata sebenarnya kita kaya juga ya di jaman sekarang?

8. Ngecharge Sekali, Tahan 3 Hari

NAH! Inilah kehebatan ponsel hitam putih jaman dulu. Ngecharge sekali, bisa tahan berhari-hari. Itulah kenapa colokan listrik nggak begitu laris, kecuali kita butuh setrika, masak nasi atau nonton TV. (Eciee, jaman dulu kita masih sering nonton TV lho, walau sambil pake HP.)
Ngecharge sekali, untuk selamanyaaaa... [Image Source]

Kini ketika sudah punya smartphone, sehari bisa 2 kali charge. Atau bahkan bawa power bank ke mana-mana. Sampai kadang-kadang kangen sama ponsel jadul yang baterainya lebih betah. Nggak harus rebutan colokan, apalagi power bank.

9. Tega Banting HP

Yep. ponsel jaman dulu memang boleh dibilang tebel-tebel. Bahkan beberapa kadang masih pakai antena, demi ngobrol nggak kaya’ orang lagi kumur-kumur.
Hape tahan banting. Kira-kira butuh 5 tahun sampai kondisinya harus begini [Image Source]

Meski terbilang ‘gemuk’ kalau dibandingkan dengan smartphone jaman sekarang, ponsel-ponsel lama ini terbilang tahan banting. Beberapa pemilik hp jadul mungkin ada yang sampai mengisolasi ponselnya seperti gambar di atas.
Tidak dipungkiri, ponsel jadul pertama kita sudah banyak berjasa. Menghubungkan dengan keluarga yang jauh di sana, menyambungkan perasaan dengan mantan atau bahkan jadi pelampiasan sampai kita tega banting ponsel tersebut pas lagi KZL BGT (kesel banget maksudnya kalo jaman sekarang).
Semoga ulasan tentang ponsel hitam putih jadul ini bisa membuat kita tetap rendah hati. Meski sudah punya smartphone yang lebih canggih, bagus dan mahal, dulunya kita pernah ‘jatuh cinta’ pada ponsel jadul hitam putih yang jadi saksi bisu banyak cerita dalam hidup kita

#Ayu

Sabtu, 18 Maret 2017

Programmer



provide necessary support for C++'s powerful dynamic memory allocation system.
Dynamic Allocation is the means by which a program can obtain memory during runtime.
The global and local variables are allocated memory during compile-time. However, you cannot add any global or localvariables during runtime. What if, your program needs to use a variable amount of memory ? In such a case, you would need to allocate memory during runtime, as and when needed. And of course, here the dynamic allocation routines can serve the purpose.

C++ Dynamic Memory Allocation Operator

C++ dynamic allocation routines obtain memory for allocation from the free store, the pool of unallocated heap memory provided to the program. C++ defines two unaryoperator new and delete that perform the task of allocating and freeing (deallocating) memory during runtime. Since these operator new and delete operate upon free store memory, they are also called free store operator.
The operator new can be used to create objects of all types, including a class name.
The general form of object creation using new is as follows :
pointer-variable = new data-type ;
where data-type is any valid C++ data type and the pointer-type is a pointer of type data-type. The operator new will allocate memory of size equal of size of specified data-type and return a pointer (of the specified data-type) pointing to the newly allocated area. For example, the following code fragment
iptr = new int ;
Storing Initial Values will allocate sufficient amount of memory from free store to hold a value of specified data-type and store the starting address of the newly allocated memory of iptr. Since new is allocating the memory for int type, the receiving pointer must also be of type int i.e., iptr must be of int type for the above given assignment. Similarly, for the following assignments
cptr = new char ;
fptr = new float ;
cptr is a pointer of type char and fptr is a pointer of type float. The pointers cptr and fptr must be already declared as pointers of appropriate types before the above assignments. Alternatively, the declaration and assignment of pointers can be combined as follows :
char ∗cptr = new char ;
float ∗fptr = new float ;
Once a pointer points to newly allocated memory, data values can be stored there using the "at address" operator ∗ of pointers, as it is shown below :
∗cptr = 'a' ;
∗fptr = 17.32 ;
The above assignment will assign 'a' to the newly created char object and 17.32 to the float object. The newly allocated memory (through new) can be initialized at the time of allocation itself. This is done as follows :
pointer-variable = new data-type (value) ;
where value is the initial value to be stored in the newly allocated memory. The value must also be of the specified data-type type.
Consider the following statements :
char ∗cptr = new char ('a') ;    //statement 1
float ∗fptr = new float (17.32) ;      //statement 2
The above given statement 1 will allocate sufficient memory from free pool to hold a character, store 'a' inside this newly allocated memory, and make character pointer cptr point to this area. Similarly, the statement2 will allocate sufficient memory from free pool to hold a floating-point value, store 17.32 inside this newly allocated memory, and make float pointer fptr point to this area.

Creating Dynamic Array in C++

The new operator can also allocator memory for user-defined types like structures, arrays, and classes. To allocate memory for a one-dimensional arrays, new may be used in the following form :
pointer-variable = new data-type[size] ;
where size is the size of the 1-D array i.e., number of elements in the array. To allocate memory space for an int array value[10], we will give
int ∗ value = new int[10] ;
It will create memory space from the free store for an array of 10 integers. Now forth value[0] will refer to the first element of the array, value[1] will refer to the second element, and so on. No initializers could be specified for arrays until C++11 arrived.
But C++11 standard allows you to initialize dynamic arrays with an initialize list e.g.,
int ∗value = new int[5] {11, 12, 13, 14, 15} ;
Note - The lifetime of an object created by new is not restricted to the scope in which it is created. It lives in the memory until explicitly deleted using the delete operator.
When an object, created through new, is no longer needed, it must be destroyed so that the memory space occupied by it may be released for reuse. This can be done with the help of delete operator, the memory deallocation operator of C++. The general form of delete is as shown below :
delete pointer-variable ;
where pointer-variable is the pointer that points to a data object created with new. For example,
delete iptr ;
The arrays allocated through new are freed using the following form of delete :
delete[size] pointer-variable ;
where size is the number of elements in the array being pointed to by pointer-variable.
But, in recent versions of C++, size is not required i.e., as shown below :
delete[] array-pointer-variable ;

C++ Dynamic Memory Allocation Example

Here is an example demonstrating the dynamic memory allocation in C++, or demonstrates the working of the new and the delete operator in C++
/* C++ Dynamic Memory Allocation Example Program */

#include<iostream.h>
#include<conio.h>
#include<stdlib.h>

int *rollno;    // declares an integer pointer
float *marks;   // declares a float pointer

void main()
{
 clrscr();
 int size, i;
 cout<<"How many elements for the array ? ";
 cin>>size;
 rollno = new int[size];  // dynamically allocate rollno array
 marks = new float[size];        // dynamically allocate marks array

 // first check, whether the memory is available or not
 if((!rollno) || (!marks))       // if rollno or marks is null pointer
 {
  cout<<"Out of Memory..!!..Aborting..!!\n";
  cout<<"Press any key to exit..";
  getch();
  exit(1);
 }

 // read values in the array elements
 for(i=0; i<size; i++)
 {
  cout<<"Enter rollno and marks for student "<<(i+1)<<"\n";
  cin>>rollno[i]>>marks[i];
 }

 // now display the array contents
 cout<<"\nRollNo\t\tMarks\n";
 for(i=0; i<size; i++)
 {
  cout<<rollno[i]<<"\t\t"<<marks[i]<<"\n";
 }

 delete[]rollno;    // deallocating rollno array
 delete[]marks;     // deallocating marks array

 getch();
}
Here is the sample run of the above C++ program, demonstrating the operator new and delete in C++
c++ dynamic memory allocation
As you can see, the above C++ program first ask from the user to enter the size of the array and then allocates space for them dynamically. If the sufficient space is not available, it exits after displaying an error message. And if the sufficient space is available, then it reads the data into the arrays and finally displays them. And before exiting the program, it deallocates the occupied space using the delete operator, so that it becomes available for reuse.
Here is another C++ example program demonstrates the same concept, i.e., the working of new and the delete operator of C++, or demonstrates the dynamic memory allocation in C++. But in this version of C++ program, the array used is two-dimensional array. This C++ program reads a 2-D array and then prints them back on the screen, along with row-sums and column-sums.
/* C++ Dynamic Memory Allocation Example Program
 * This is the same program as above, but this
 * program uses two-dimensional array to demonstrates
 * dynamic memory allocation in C++. This C++ program
 * also displays the rowsum and the colsum of the array */

#include<iostream.h>
#include<conio.h>
#include<stdlib.h>
void main()
{
 clrscr();
 int *val, *rows, *cols;
 int maxr, maxc, i, j;
 cout<<"Enter the dimension of the array (row col): ";
 cin>>maxr>>maxc;
 val = new int[maxr * maxc];
 rows = new int[maxr];
 cols = new int[maxc];

 for(i=0; i<maxr; i++)
 {
  cout<<"\nEnter elements for row "<<i+1<<" : ";
  rows[i] = 0;
  for(j=0; j<maxc; j++)
  {
   cin>>val[i*maxc + j];
   rows[i] = rows[i] + val[i*maxc + j];
  }
 }

 for(j=0; j<maxc; j++)
 {
  cols[j] = 0;
  for(i=0; i<maxr; i++)
  {
   cols[j] = cols[j] + val[i*maxc + j];
  }
 }

 cout<<"\nThe given array in two dimensional (alongwith rowsum and colsum) is :\n";
 for(i=0; i<maxr; i++)
 {
  for(j=0; j<maxc; j++)
  {
   cout<<val[i*maxc + j]<<"\t";
  }
  cout<<rows[i]<<"\n";
 }

 for(j=0; j<maxc; j++)
 {
  cout<<cols[j]<<"\t";
 }
 cout<<"\n";

 getch();
}
Here is the sample run of the above C++ program. This is the array along with rowsum and colsum:
c++ dynamic memory example

Memory Leaks in C++

Improper use of new and delete may lead to memory leaks. Make sure the memory allocated through new must be properly deleted through delete.
There is no doubt about the fact that new and delete are very useful. But they have an associated problem that it is easy to forget to delete something that was previously allocated with new, leaving an orphaned memory black - a block that is still allocated but which has nothing referencing it.
A certain function that dynamically allocates memory to some object but forgets to deallocate the reserved memory, consumes some amount of memory every time it is executed. Thus, a part of memory disappears with its every run, and eventually the amount of memory consumed has an adverse effect on the system. This situation is known as a memory leak.
Many possible reason lead to the situation of memory leaks. Most common of these are :
  • forgetting to delete something that has been dynamically allocated (i.e., using new)
  • falling to notice that code may bypass a delete statement under certain circumstances
  • assigning the result of a new statement to a pointer that was already pointing to an allocated object.
These reasons that cause memory leaks must be carefully dealt with while writing a program.

Rabu, 15 Maret 2017

Tidak Baik Pamerkan Kemesraan DiSomed, Iya Kalau JODOH, Kalau Enggak ..??



Tidak Baik Pamerkan Kemesraan DiSomed, Iya Kalau JODOH, Kalau Enggak ..?? Nyesal seumur hidup krna bayang2 sulit di lupakan..aahhaaaaaaiiiiii..

Mungkin bagi yang  berfikir lebih dewasa dan lebih dalam, akan menemukan suatu kebaikan bahwa kehormatan pasangan lebih baik daripada sekedar pamer kemesraan. Tapi hari gini ada nggak yang bisa seperti itu tak pamer hubungan? Ada sih, tapi 1000 satu. Bukanya yang selingkuh ya, tapi ini beneran yang akan menuju hubungan serius.

Sudah biasah tuh pamer kemesraan. Lah, mau ditaruh di mana tuh muka kalau seandainya dia bukan jodoh kamu. Dear ladies, smart and happy ladies. Jangan pamer kemesraan mulu, mending kalo jodoh, kalo gak? Yakin gak punya malu?

Batasi - Jangan Sampai Seperti Air yang Mengalir Deras



Hari ini upload foto bareng pacar, tag pacarnya, update lokasinya, captionnya “blablablablabla………”. Pokoknya captionnya panjang banget. Udah kayak buat cerpen. Mending kalo bagus. Lah ini! Udah ah, gak boleh ngomongin orang.

Intinya, pamer pacar sih gak masalah asal jangan berlebihan. Jangan di update setiap hari juga. Mending kalo udah punya status sah di mata negara dan agama. Lah ini, baru jadian satu minggu aja udah nulis “happy anniversary ke 7 hari bebeb. I love you”. Oh God, come on, anniversary itu untuk rentang waktu satu tahun loh bukan per minggu apalagi per hari (765 hari, 240 hari, dsb). So, be smart ya. Jangan malu – maluin diri sendiri.

Emang sih, jatuh cinta itu emang indah banget. Apalagi bagi kalian yang baru aja jadian. Jadi kayak dunia milik berdua. Yang lain dianggap ngontrak atau malah dianggap sebagai makhluk tak kasat mata. Please deh, gak sampe segitunya juga kali. Kalo emang cinta gak perlu dibuktikan dengan hal – hal yang begituan. Cukup berikan perhatian seadanya tanpa orang lain tahu. Karena bagi kami, hubungan percintaan kalian itu gak ada manfaatnya malah banyak mudharatnya. Iya mudharatnya, bisa ngomongin orang jadinya. Bergosip deh akhirnya!

Udah Kayak Tali Jemuran - Pas Awal Kuat Banget - Eh Lama-lama Putus Juga. Eh Bisa Disambung Lagi Ding!



“Putus nyambung putus nyambung. Sekarang putus besoknya menyesal. Kalau loe laku hari ini putus, ya putus aja”. Petikan lirik dari salah satu lagu ciptaan Mbak Melly Goeslaw ini sebenarnya bisa menghunjam jantung kita. Intinya kalo loe laku, gak usah lebay deh.

Emang sih, kalo masih cinta gak menutup kemungkinan untuk balikan lagi. Tapi please, gak perlu diumbar juga keleus. Kita gak perlu drama percintaan kalian. Emang kalian artis? Atau emang pengen jadi artis? Oh bukan, atau jangan – jangan kalian pengen jadi instagrammable? Sok bijak buat caption panjang, padahal isinya cuma sampah. Ya sampah, karena mengutarakan kegalauan hatinya setelah putus. Ih, mending scrol langsung aja deh.

Upload Delete Upload Delete (Gak Capek Mbak?)



Kalo lagi senang, foto pacarnya diupload. Pake gaya mesra selangit. Eh pas putus, hilang sudah foto itu. Entah melayang ke mana. Mungkin ke singgasana atau malah ke tempat yang tak terarah. Ah udah ah.

Gak capek mbak gitu – gitu mulu. Malu ih…… Liat tuh Raisa sama Keenan, gosip putusnya udah nyebar ke mana – mana tapi mereka anteng aja tuh. Gak ada tuh foto yang dihapus, baik dari pihak Keenan maupun Raisa. Padahal mereka artis kan? Bisa aja mereka cari sensasi dengan mengumbar kesedihan lalu albumnya Raisa bisa laku keras. Atau mungkin ketenaran sih keenan bisa malah makin naik lagi. Lah loe, yang bukan siapa – siapa tapi mengumbar sensasi sampai ke penjuru dunia. Percuma mbak, gak ngaruh. Gak akan ada infotainment yang ngeliput. So, biasa – biasa aja ya, jangan berlebihan alias jangan lebay.

Akhirnya Putus Beneran Tapi Ternyata Masih Cinta. Nah Loh!



Akhirnya sih putus beneran, tapi dari salah satu pihak ternyata masih cinta alias gak mau ditinggal begitu aja. Akhirnya, timeline-nya dipenuhi dengan foto – foto (entah foto selfie, panorama, bahkan hewan mungkin) memenuhi media sosialnya. Captionnya? Oh Tuhan, gak tahan liat captionnya. Soalnya captionnya panjang bener. Udah kayak cerpen anak SD. Eh mending baca cerpen anak SD loh. Sumpah beneran! Setidaknya, cerpen anak SD bisa bikin ketawa, lah ini malah bisa bikin muntah.

Gini ya ladies, jatuh cinta itu merupakan hal yang lumrah. Gak ada salahnya jika kita masih mencintai seseorang meskipun seseorang tersebut nyatanya gak pantas untuk dicintai. Tapi kita ini makhluk Tuhan yang cantik, indah, dan berpendidikan. So, jagalah kehormatan kita. Biar Tuhan saja yang tahu kalo sebenarnya kita masih mencintainya. Ungkapkan perasaanmu kepada-Nya. Insya Allah, hatimu bakal tenang deh. Dan setidaknya kamu bisa menahan diri untuk tidak mengumbar caption yang penuh kegalauanmu.

Tapi….. ingat ya ladies. Berdoanya sama Tuhan, jangan sama instagram, path, facebook, twitter, atau media sosial lainnya. Masak sih doa – doa kalian malah di tulis di medsos. Kan gak lucu! Atau jangan – jangan kalian ingin follower kalian meng-amin-i doa kalian? Gak ngaruh mbak. Sumpah, itu benar – benar gak ngaruh. Jadi, be smart ya Ladies. Tanpa diterangkan dengan jelas pun kalian sebenarnya pasti tahu, jika yang berdoa di medsos itu sebenarnya butuh perhatian bukan berdoa beneran!

Akhirnya, Lepas Bebas Tanpa Hambatan



Akhirnya, setelah mengalami perjalanan yang panjang yang penuh dengan drama. Bahkan drama korea pun kalah saking apiknya (kalah dalam hal alay maksudnya). Dia tersadar juga jika dramanya selama ini gak ada manfaatnya sama sekali. Akhirnya dia sadar, jika penentu kejadian hanya Tuhan yang berhak. Mau sekuat apapun kalian menggenggam, jika Tuhan bilang “tidak” ya gak akan nyatu. Walaupun kalian udah jungkar balik sekalipun (atau malah semua postingan di medsos sudah dipenuhi dengan kegalauanmu).

Oke, ladies. Hal pertama yang harus bisa kita pahami yaitu “semua sudah ada yang ngatur”. Semua udah diatur Tuhan ladies. Jangan pernah takut kehabisan jodoh. Karena jodoh kita sudah tertulis bahkan sebelum kita diciptakan. So, mau sebesar apapun perasaan kalian, kalo ternyata dia bukan jodohmu, maka gak akan bisa nyatu sampai kapanpun. So, lepaskan.

Lepaskan saja. Jika jodoh dia pasti kembali, dengan cara apapun. Jika tidak, maka Tuhan sudah mempersiapkan seorang pangeran yang jauh lebih baik untuk mendampingimu. So, be smart and happy.

raywhitecom.bogspot.com

https://www.facebook.com/raymond.seko.5

Jumat, 10 Maret 2017

Bersyukurlah



Bersyukurlah Mempunyai wajah Alakadarnya..hihi 

Sebelum baca postingan ini lebih lanjut, saya ingin kasih note dulu, bahas wasanya postingan ini hanya postingan hiburan yang saya khususkan kepada pembaca yang ndilalah punya wajah jelek. Tapi kalau ada pembaca yang kebetulan punya wajah ngganteng dan sudah kadung kesasar di halaman ini, silahkan saja dilanjutkan. Yah, hitung-hitung untuk mengetahui bagaimana jeritan hati seseorang berwajah jelek.

Anda pembaca blog ini mungkin sudah tahu bagaimana rupa saya, kalau belum, silahkan lihat header blog ini. Silahkan amati rupa saya (cukup diamati, tak usah diraba ataupun diterawang), Kalau sudah, mari kita kembali bersulang di postingan ini.

Saya ingin bertanya kepada sampeyan, setelah melihat rupa saya, apakah menurut anda saya ini ngganteng? Sebagian besar pasti menjawab, tidak. Kalaupun ada yang menjawab iya, itupun saya yakin jawabannya bersifatnglegani. "Kalau dibilang ganteng kok bukan, tapi kalau dibilang jelek kok iya". Halah, bilang saja "Jelek!"

Ya, saya ini memang jelek, ndak ngganteng seperti aktor FTV. 

"Eh Ray, jangan bilang jelek, kamu itu kan ciptaan Tuhan, jadi kalau kamu bilang jelek, itu artinya kamu menghina Tuhan" 

Helllooo, Setan dan Iblis juga ciptaan Tuhan. Semuanya ciptaan Tuhan, lalu salahkah saya kalau menyebut sesuatu dengan sebutan jelek?. Ayolah kawan, Tuhan itu menciptakan segala sesuatu di dunia ini dengan berpasang lawan. Ada yang Kaya ada yang kere, ada yang tinggi ada yang pendek, ada yang beriman ada yang bajingan, dan ada yang ganteng ada yang jelek. Semunya sudah diperhitungkan dengan porsi maha matang oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Jadi selow sajalah, kalau anda jelek, ya jelek aja, nggak usah ada pembelaan lain. Nggak usah ngeles "Saya ini nggak jelek, tapi unik". Saya nggak akan sungkan menyebut diri saya jelek, toh memang nyatanya begitu.

Dengan wajah jelek ini, saya memang susah buat dapet pacar. Tapi enjoy sajalah. Lagian kadang saya berfikir, Percumah juga punya wajah ngganteng tapi punya pacar sama-sama ngantengnya.

Dan itu tadi, kita semua sudah diberikan penghitungan yang matang dengan kejelekan wajah kita masing-masing. semuanya sudah diatur dengan kelebihan dan efek samping masing-masing.

Pria jelek itu punya banyak kelebihan. Pertama lebih cederung menjadi pekerja keras. Karena apa? karena wajah jelek itu kurang menjual, sehingga harus cari sesuatu lain yang bisa lebih menjual, yang tak lain dan tak bukan adalah kemapanan. Jadi jangan heran jika kebanyakan pria-pria kaya dan mapan itu wajahnya pas-pasan dan ndak ganteng-ganteng amat.

Kedua, pria jelek itu terkenal setia dan nggak doyan selingkuh. Lha mau selingkuh sama siapa? Lagian memang nggak ada yang mau diajak selingkuh. Jangankan kok selingkuh, lha udah bisa punya pacar saja itu sudah bersyukur minta ampun kok.

Yang ketiga, pria jelek itu Jarang keluar malam. Tentu kita tahu bahwasanya sebagian besar pria-pria yang sering doyan malam ke cafe malam, diskotik, atau tempat karaokean itu biasanya pria dengan muka yang ganteng (atau minimal lumayan lah), karena setidaknya mereka punya rasa percaya diri. Seandainyapun ada yang wajahnya jelek, itu pasti bukan tipe yang percaya diri, tapi tak tau diri. 

Sungguh terpujilah wahai engkau orang jelek.

Dan sebenarnya masih ada banyak lagi kelebihan-kelebihan lain dari pria jelek yang tidak dimiliki oleh pria ganteng. Namun karena keterbatasan waktu dan kuota, maka saya tak bisa menulisan banyak disini.

Dengan artikel yang selow dan ngawur ini, saya berharap, anda para pria jelek bisa lebih maklum dan bisa lebih menggali lebih dalam potensi yang ada dalam diri anda. Dan yang paling penting tentu agar anda bisa lebih bersyukur. Karena bagaimanapun, Allah pasti memberikan hikmah yang baik dibalik kejelekan rupa anda. Tenang saja, Orang jelek juga bakal mati kok.

Mari kita berkaca. Saya pun begitu, dengan melihat dalam pada diri saya yang masih saja mudah tergoda dengan kesintalan dan kesemokan wanita serta terkadang masih suka doyan dengan bokep, saya jadi bersyukur dengan wajah jelek ini, karena seandainya saya diberi wajah ngganteng, mungkin saya sudah jadi pria playboy dan bajingan yang doyan menghamili anak orang.

Ah, Jelek nggak apa-apa, yang penting hafal Pancasila.

#AM
                raywhitecom.blogspot.com